Emping Melinjo (bahasa aceh keurupuk mulieng) yang banyak diproduksi diAceh, sangat terkenal daerah Kabupaten Pidie dan Kabupaten Pidie Jaya, karena emping didaerah tersebut memiliki cita rasa yang khas mungkin tanahnya yang cocok untuk tumbuhan melinjo. Boleh coba....kalau memang seorang pengemar emping pasti akan merasakan perbedaannya. Makanan ringan ini dihasilkan oleh pengusaha kecil menengah yang prosesnya dipertahankan secara tradisional supaya rasa tidak berubah. Selain sebagai snack emping juga disertakan dalam penyajian mie Aceh, nasi goreng, nasi lemak dll.
Proses pembuatan : Melinjo yang sudah masak, dikupas kulit luarnya terus dilakukan penggongsengan sampai hampir matang, diangkat dibuka kulit kerasnya, lalu dipipihkan dengan martil besi beralas kayu sehingga menjadi bentuk lempengan bulat tipis, setelah itu dilakukan penjemuran alami dengan sinar matahari. Emping melinjo tahan lama karena proses pengawetan sudah dilakukan mulai dari penggonggsengan sampai dengan penjemuran.
Menurut para pakar yang sudah melakukan penelitian berpendapat : Melinjo menghasilkan senyawa antioksidan yang diperoleh dari konsentrasi protein tinggi (9s/d 10%) dalam biji melinjo yang sangat efektif untuk menghabisi radikal bebas yang menjadi penyebab berbagai macam penyakit. Pakar jepang melakukan penelitian dan dilaporkan bahwa melinjo termasuk tumbuhan purba yang secara dekat dengan tanaman Ginkgo biloba yang ada dijepang. Ginkgo adalah spesies pohon hidup tertua yang telah tumbu selama 150-200 juta tahun dan dipercaya sebagai tonik otak karena memperkuatat daya ingat, Ginkgo juga punya kasiat antioksidan kuat dan berperan penting dalam oksidasi radikal bebas penyebab penuaan dini dan pikun.
0 komentar:
Posting Komentar