Hampir disemenanjung pantai Aceh para nelayan membuat ungkot mamaeh (ikan kayu) yang sudah mentradisi sejak zaman indatu. Ikan kayu bahan bakunya dari ikan tongkol.

Proses pembuatan Ikan kayu : ikan tongkol segar disiangi, sumber pembusukan yang lebih cepat dibuang seperti kulit, insang, isi perut dan kulit perut bawah, ikan dibelah dua atau empat dan tulangnya dibuang. Proses selanjutnya ikan tongkol direbus lalu dijemur sampai kering menjadi keras hampir seperti kayu makanya dinamakan ikan kayu, ikan kayu bisa bertahan tahunan, zaman indatu dulu ikan kayu termasuk dalam daftar menu logistik untuk kemedan perang. Ikan kayu bisa disertai didalam masakan-masakan lain seperti tumis kangkung, daun ubi lemak dll. Sebelum dimasukkan ikan kayu dipotong-potong kecil tipis.

Menurut para pakar, ikan tongkol memiliki kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Protein daging putih tongkol lebih tinggi dari pada daging merah. Selain itu tongkol juga mengandung mineral, kalsium, fasfor, besi , sedium, vitamin A(retinol) dan vitamin B(thiamin, riboflavin dan niasin).

Golongan ikan laut pada umumnya kaya akan asam lemak omega 3 yang sangat baik untuk kesehatan jantung dan perkembangan otak anak, ikan jenis ini adalah ikan tuna, tongkol, tenggiri, layang, gembung, bawal, sarden dan lain-lain.

Sebuah penelitian epidemologi membuktikan keterkaitan antara konsumsi ikan dengan mengurangi resiko kematian akibat penyakit jantung. Penelitian yang dilakukan bangsa Eskimo menunjukan penduduk setempat menunjukan penyakit jantung jarang dijumpai. Ternyata bangsa Eskimo banyak makan mengkonsumsi ikan, antara 300 gram hingga 400 gram perhari. Bangsa Jepang cukup tinggi mengkonsumsi ikan , kususnya masyarakat Okinawa dan masyarakat setempat juga memiliki angka penyakit jantung yang rendah dibandingkan dengan daerah jepang yang lain.

Asam lemak omega 3 mudah sekali mengalami kerusakan akibat pemanasan seperti penggorengan akibat proses oksidasi. Mengolah ikan sebaiknya dengan metode pepes, kukus, dipanggang atau di tim.

Cerita ikan kayu dari jepang : Katsuobushi adalah makanan awetan berbahan baku ikan cakalang (katsuo). Katsuobushi diserut menjadi seperti serutan kayu untuk diambil kaldunya yang merupakan bahan dasar masakan Jepang, ditaburkan diatas makanan (hiyayako=tahu dingin, okonomiyaki & takoyaki) sebagai penyedap rasa atau dimakan begitu saja sebagai teman makan nasi. Katsuobushi yang sudah diserut tipis berwarna coklat muda hingga merah jambu sedikit bening umumnya dijual dalam kemasan plastik. Pengawetan ikan cakalang menjadi katsoubushi umumnya dilakukan dibeberapa negara seperti Jepang dan kepulauan Maladewa. Teknik pengawetan sudah dikenal diJepang sejak sebelum zaman Edo. Katsoubushi disebut juga ikan kayu karena ikan cakalang yang sudah diolah menjadi sangat keras seperti kayu. Proses pengolahan sama seperti ikan kayu di Aceh-Indonesia yaitu ikan dibersikan, direbus lalu dikering sampai menjadi seperti kayu.



1 komentar:

abdisuryadi mengatakan...

thanks gan sangat membantu

Posting Komentar